Sabtu, 03 Desember 2016

Kisah Rasulullah SAW sebelum meninggal

Mungkin kisah ini sdh berulang kali kita baca..
Tp gk pernah bosan dan selalu disertai kesedihan dan air mata

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal._*

Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi.  beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah SAW.

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yang layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yang layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yang bernama *UKASYAH,* seorang sahabat *mantan preman* sebelum masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah, bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama2 dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu.

Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dengan senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Meski sudah sering membaca dan mendengar kisah ini berulang-ulang, tetap saja kita menangis.

Semoga tetesan air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah.

Sabtu, 13 Agustus 2016

Dosa-Dosa Khas Wanita

Beberapa Dosa2 Khas Wanita yang Paling diMurkai Allah;
         
  Dikutip dari  Akhmad Khotib

1.Syirik

2.Murtad

3.Berpergian tanpa izin suami

4.Berpergian tanpa Mahram

5.Mencukur alis dan bertato

6.Menyerupai Laki-Laki

7.Berdandan Menor

8.Berpakaian tapi telanjang

9.Berpakaian berlebihan

10.Tidak menutup aurat

11.Menyemir rambut dengan warna hitam

12.Meratap dan meraung-raung

13.Tidak menzakati perhiasan

14.Menolak ajakan suami

15.Mengumbar rahasia persetubuhan

16.Bersetubuh dihadapan orang lain

17.Bersetubuh saat haid

18.Bersetubuh pada siang puasa

19.Bersetubuh saat melakukan ibadah haji

20.Masturbasi

21.Oral Seks

22.Anal Seks

23.Lesbian

24.Zina

25.Selingkuh

26.Poliandri

27.Durhaka kepada orang tua/Mertua

28.Jelek perangai kepada saudara

29.Jelek perangai kepada suami

30.Memperlakukan suami dengan buruk

31.Menyakiti hati suami dengan lidas

32.Menjelek-jelekkan suami

33.Berprasangka Buruk kepada suami

34.Berdandan untuk selain suami

35.Durhaka pada suami

36.Nusyuz (pengingkaran dan perlawanan)

37.Memasak makanan haram

38.Tidak memedulikan najis

39.Membunuh suami sendiri

40.Mendorong suami untuk korupsi

41.Memanfaatkan kelemahan suami untuk menghancurkan

42.Tidak adil diantara anak

43.Berlaku kasar kepada anak

44.Menelantarkan anak

45.Tidak mendidik anak dengan baik

46.Memaksa anak berbuat dosa

47.Melaknak anak shalih

48.Tidak belajar ilmu tentang haid

49.Mengugurkan kandungan(aborsi)

50.Membatalkan pernikahan karena kepergian suami

51.Permintaan talak tanpa sebab yang diperbolehkan

52.Miskin rasa malu

53.Memandang dengan penuh nafsu pada lelaki lain

54.Berkhalwat dengan lelaki tanpa mahram

55.Mengadu domba

56.Ngerumpi

57.Menggunjing (Ghibah)

58.Memfitnah

59.Buruk kata dan ucapan

60.Kikir

61.Berlagak sok wanita shalihah

Sumber;
Khotib,Ahmad, 2016, dosa-dosa khas wanita yang paling dimurkai Allah, Yogyakarta, Safira, Hal.14-226

Games Uji Nyali Sedekah


GAMES
UJI NYALI SEDEKAH;

Ketika ada dimasjid dihadapan kita ada kotak jurusan surga (kotak amal) atau saat kita d mall, didepan kita duduk seseorang Petugas bank Allah (peminta-minta), maka cobalah ambil sejunlah uang dari dompet dan langsung masukan kekotak amal atau pemia-minta yang ada dihadapan anda

Aturan Main;
😊 Sebelum melakuan permainan ini, maka tidak diperbolehkan mengatur uang yang ada di dompet anda, tidak boleh mengurutkan uang anda atau menseleksi uang anda, Masukan sejumlah uang yang anda miliki dari yang terkecil sampai terbesar apa adanya;
😉Jangan memilih berapa yang akan anda ambil dari dompet anda;
😀Jangan melihat berapa uang yang akan anda ambil dari dompet anda;
😃Anda harus langsung memberikan tanpa harus menimbang-nimbang lagi;
😄Anda  boleh melihat uang yang anda sedekahkan itu ketika uang sudah 80% masuk dalam kotak atau uang itu sudah digenggam oleh si peminta-minta;
😆Anda tidak diperkenankan meminta kembalian dari jumlah uang yang anda berikan;



Catatan;
-Jika uang yang anda sedekahkan itu sebanyak Rp.10.000 ribu merasa tenang -tenang saja, maka anda lanjutkan untuk mengulangi permainan ini kembali pada hari atau minggu berikutnya.
Untuk melanjutkannya maka didompet anda tidak boleh ada uang Rp.10.000,- kebawah. Uang yang ada didompet anda harus Rp.20.000,- keatas.
Lakukan lagi permainan ini dengan cara yang sama sbgmana cara pertama

Jika pada permainan ledua anda memasukan uang Rp.20.000,- dan hati anda tetap tenang maka pada permainan berikutnya anda harus mengatur sedekah anda harus lebih dari Rp.20.000,-
Uji nyali ini dilakukan terus menerus sampai pada anda merasa berat.
Misal Rp.50.000 sehingga saat makan, sholat dan tidur pun menjadi tidak tenang maka berhentikan karena secara sederhana sudah diketahui tingkat keikhlasan anda bersedekah 😊

Dari permainan ini dapat diukur batas tertinggi nominal sedekah yang kita merasa tenang-tenang saja (ikhlas)

Dan kalau dimasukan kedalam rumus matematika maka jumlah uang itu akan dikalikan 700×lipat sehingga jika kita merasa ikhlas dgn jmlah sedekah Rp.50.000 dpt dikatakan batas rezeki kita yang disediakan Allah 5.000x700=35.000.000 itupah jaminan rezeki yang sewaktu2 dapat dicairkan di Brankas Allah"😊

Sumber;
Soltoni,Ahmad, 2007, Sang Maha-Segalanya Mencintai, Salatiga, Stain Salatiga Press,  Hal.126-128

Selasa, 09 Agustus 2016

Untukmu kekasihku

               Wahai calon imamku, jika saat indah itu datang, dengan segala keterbatasanku, aku berharap kau kan menjadi penyempurnaku. Saat aku berada dalam kelemahan, rengkuhlah aku dalam hangatnya kasih sayangmu, saat aku lalai dengan tanggungjawabku, arahkan aku dengan untaian penyejuk dari lisanmu, jika aku salah arah bimbinglah aku agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah, dan saat amarahku membendung jadikanlah dirimu sebagai penyejuk hati dengan perhatian tulusmu.

Senin, 08 Agustus 2016

Menjemput Hidayahku

Aku bukan wanita yg sempurna, bukan juga muslimah yang alim.

Suatu ketika kau akan melihatku mengulurkan hijabku,  dan suatu kali pula kamu melihat bajuku yang tdk longgar. Tolong jgn salahkan jilbabku, jgn salahkan bajuku yg tdk sesuai, jgn salahkan agamaku, jgn salahkan status muslimahku itu adalah murni salah diriku. Bukan apa yg menempel padaku.

Setiap kali aku memakai baju yg tak sesuai,seringkali itu karena aku merasa percaya kepada diriku n tak menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya. Atau krn akal fikirku yg labil n kelabu

Suatu kali kau akan mendengar byk nasehat terurai dr mulutku. Dengan yakin aku mengatakannya. Tp kali lain, kau melihatku juga melanggarnya. Tolong jgn salahkan nasehat yg pernah terucap. Jgn bandingkan dgn sikapku yang tak sesuai.

Aku manusia biasa. Sangat biasa. Tdk istimewa. Tp sangat ku syukuri bagaimana aku di ciptakan dan itu pula yang membuatku malu. Betapa aku diciptakan sebaik ini, namun malah masih mengotori kesempurnaan yg sudah diberikanNya.

Setiap kali kau melihatku dgn gamis n jilbab yg terulur. Itu bukan karena aku alim. Itu krn aku merasa nyaman dengan itu. Atau krn aku merasa memang seharusnya begitu. Atau juga kadang aku merasa malu. Ya malu.
Kala aku banyak menasehati. Itu bukan krn aku benar dan tak pernah melakukannya. Percayalah. Aku hanyalah seorang pendosa. Sprti manusia lainnya. entah bagaimana jika Allah tak menutupi aib-aibku. Kala aku menasehati itu karena mungkin aku sudah merasakan n melakukannya sehingga aku tak mau juga terjadi atau dilakukan oleh org2 dekatku. Itu saja.

Maafkan aku dgn ketidak sempurnaanku, tp inshaAllah semoga perbaikanku berjalan terus..
Maafkan lisanku yg masih sering melukai banyak hati, n telingaku yg tak mendengar banyak nasehat,
Jika ada yg salah padaku, tolong, ingatkan aku, ingatkan aku pelan-pelan...
Syukron