Wahai calon imamku, jika saat indah itu datang, dengan segala keterbatasanku, aku berharap kau kan menjadi penyempurnaku. Saat aku berada dalam kelemahan, rengkuhlah aku dalam hangatnya kasih sayangmu, saat aku lalai dengan tanggungjawabku, arahkan aku dengan untaian penyejuk dari lisanmu, jika aku salah arah bimbinglah aku agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah, dan saat amarahku membendung jadikanlah dirimu sebagai penyejuk hati dengan perhatian tulusmu.
Wahai engkau calon imamku, misteri terbesarku, ku menunggumu dalam sabarku, ku ikhlaskan semua harapanku, bersamamu dimasa depanku, membangun cinta, membangun syurga, menggapai ridhaNya. kau pasangan tulang rusukku, siapa kau dan dimanapun kau…aku menantimu sampai saat indah itu tiba, khitbah yang kau nyatakan padaku. Aku berharap kau menjadi imam yang baik untukku. Ku menantimu untuk beribadah bersama dalam naungan kasih sayang, dan menciptakan istana tuk menggapai syurga Ilahi Rabbi.
Wahai calon imamku, cintailah aku dengan cinta karena Ilahi Rabbi. Allah pasti akan menanamkan rasa cinta kasih pada diriku juga dirimu. Pilihlah aku karnaNya, sertakan Dia sang Maha Cinta dalam cintamu, istikharahmu, janganlah pandang aku dari parasku maupun hartaku, tapi dari hatiku, dan terpenting agamaku.
Wahai calon imamku yang tertulis di lauhul mahfudz, disini, dalam penantianku, aku berusaha memperbaiki diri untuk menjadi bidadari yang baik untukmu, dan akupun berharap engkau yang entah dibelahan bumi mana selalu berusaha membenahi diri agar kau menjadi imam yang baik untukku dan teruntuk keturunanku. Karena aku percaya pada janji Allah swt “Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, dan sebaliknya lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar