Beberapa Dosa2 Khas Wanita yang Paling diMurkai Allah;
Dikutip dari Akhmad Khotib
1.Syirik
2.Murtad
3.Berpergian tanpa izin suami
4.Berpergian tanpa Mahram
5.Mencukur alis dan bertato
6.Menyerupai Laki-Laki
7.Berdandan Menor
8.Berpakaian tapi telanjang
9.Berpakaian berlebihan
10.Tidak menutup aurat
11.Menyemir rambut dengan warna hitam
12.Meratap dan meraung-raung
13.Tidak menzakati perhiasan
14.Menolak ajakan suami
15.Mengumbar rahasia persetubuhan
16.Bersetubuh dihadapan orang lain
17.Bersetubuh saat haid
18.Bersetubuh pada siang puasa
19.Bersetubuh saat melakukan ibadah haji
20.Masturbasi
21.Oral Seks
22.Anal Seks
23.Lesbian
24.Zina
25.Selingkuh
26.Poliandri
27.Durhaka kepada orang tua/Mertua
28.Jelek perangai kepada saudara
29.Jelek perangai kepada suami
30.Memperlakukan suami dengan buruk
31.Menyakiti hati suami dengan lidas
32.Menjelek-jelekkan suami
33.Berprasangka Buruk kepada suami
34.Berdandan untuk selain suami
35.Durhaka pada suami
36.Nusyuz (pengingkaran dan perlawanan)
37.Memasak makanan haram
38.Tidak memedulikan najis
39.Membunuh suami sendiri
40.Mendorong suami untuk korupsi
41.Memanfaatkan kelemahan suami untuk menghancurkan
42.Tidak adil diantara anak
43.Berlaku kasar kepada anak
44.Menelantarkan anak
45.Tidak mendidik anak dengan baik
46.Memaksa anak berbuat dosa
47.Melaknak anak shalih
48.Tidak belajar ilmu tentang haid
49.Mengugurkan kandungan(aborsi)
50.Membatalkan pernikahan karena kepergian suami
51.Permintaan talak tanpa sebab yang diperbolehkan
52.Miskin rasa malu
53.Memandang dengan penuh nafsu pada lelaki lain
54.Berkhalwat dengan lelaki tanpa mahram
55.Mengadu domba
56.Ngerumpi
57.Menggunjing (Ghibah)
58.Memfitnah
59.Buruk kata dan ucapan
60.Kikir
61.Berlagak sok wanita shalihah
Sumber;
Khotib,Ahmad, 2016, dosa-dosa khas wanita yang paling dimurkai Allah, Yogyakarta, Safira, Hal.14-226
Sabtu, 13 Agustus 2016
Games Uji Nyali Sedekah
GAMES
UJI NYALI SEDEKAH;
Ketika ada dimasjid dihadapan kita ada kotak jurusan surga (kotak amal) atau saat kita d mall, didepan kita duduk seseorang Petugas bank Allah (peminta-minta), maka cobalah ambil sejunlah uang dari dompet dan langsung masukan kekotak amal atau pemia-minta yang ada dihadapan anda
Aturan Main;
😊 Sebelum melakuan permainan ini, maka tidak diperbolehkan mengatur uang yang ada di dompet anda, tidak boleh mengurutkan uang anda atau menseleksi uang anda, Masukan sejumlah uang yang anda miliki dari yang terkecil sampai terbesar apa adanya;
😉Jangan memilih berapa yang akan anda ambil dari dompet anda;
😀Jangan melihat berapa uang yang akan anda ambil dari dompet anda;
😃Anda harus langsung memberikan tanpa harus menimbang-nimbang lagi;
😄Anda boleh melihat uang yang anda sedekahkan itu ketika uang sudah 80% masuk dalam kotak atau uang itu sudah digenggam oleh si peminta-minta;
😆Anda tidak diperkenankan meminta kembalian dari jumlah uang yang anda berikan;
Catatan;
-Jika uang yang anda sedekahkan itu sebanyak Rp.10.000 ribu merasa tenang -tenang saja, maka anda lanjutkan untuk mengulangi permainan ini kembali pada hari atau minggu berikutnya.
Untuk melanjutkannya maka didompet anda tidak boleh ada uang Rp.10.000,- kebawah. Uang yang ada didompet anda harus Rp.20.000,- keatas.
Lakukan lagi permainan ini dengan cara yang sama sbgmana cara pertama
Jika pada permainan ledua anda memasukan uang Rp.20.000,- dan hati anda tetap tenang maka pada permainan berikutnya anda harus mengatur sedekah anda harus lebih dari Rp.20.000,-
Uji nyali ini dilakukan terus menerus sampai pada anda merasa berat.
Misal Rp.50.000 sehingga saat makan, sholat dan tidur pun menjadi tidak tenang maka berhentikan karena secara sederhana sudah diketahui tingkat keikhlasan anda bersedekah 😊
Dari permainan ini dapat diukur batas tertinggi nominal sedekah yang kita merasa tenang-tenang saja (ikhlas)
Dan kalau dimasukan kedalam rumus matematika maka jumlah uang itu akan dikalikan 700×lipat sehingga jika kita merasa ikhlas dgn jmlah sedekah Rp.50.000 dpt dikatakan batas rezeki kita yang disediakan Allah 5.000x700=35.000.000 itupah jaminan rezeki yang sewaktu2 dapat dicairkan di Brankas Allah"😊
Sumber;
Soltoni,Ahmad, 2007, Sang Maha-Segalanya Mencintai, Salatiga, Stain Salatiga Press, Hal.126-128
Selasa, 09 Agustus 2016
Untukmu kekasihku
Wahai calon imamku, jika saat indah itu datang, dengan segala keterbatasanku, aku berharap kau kan menjadi penyempurnaku. Saat aku berada dalam kelemahan, rengkuhlah aku dalam hangatnya kasih sayangmu, saat aku lalai dengan tanggungjawabku, arahkan aku dengan untaian penyejuk dari lisanmu, jika aku salah arah bimbinglah aku agar tetap berada di jalan yang diridhai Allah, dan saat amarahku membendung jadikanlah dirimu sebagai penyejuk hati dengan perhatian tulusmu.
Senin, 08 Agustus 2016
Menjemput Hidayahku
Aku bukan wanita yg sempurna, bukan juga muslimah yang alim.
Suatu ketika kau akan melihatku mengulurkan hijabku, dan suatu kali pula kamu melihat bajuku yang tdk longgar. Tolong jgn salahkan jilbabku, jgn salahkan bajuku yg tdk sesuai, jgn salahkan agamaku, jgn salahkan status muslimahku itu adalah murni salah diriku. Bukan apa yg menempel padaku.
Setiap kali aku memakai baju yg tak sesuai,seringkali itu karena aku merasa percaya kepada diriku n tak menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya. Atau krn akal fikirku yg labil n kelabu
Suatu kali kau akan mendengar byk nasehat terurai dr mulutku. Dengan yakin aku mengatakannya. Tp kali lain, kau melihatku juga melanggarnya. Tolong jgn salahkan nasehat yg pernah terucap. Jgn bandingkan dgn sikapku yang tak sesuai.
Aku manusia biasa. Sangat biasa. Tdk istimewa. Tp sangat ku syukuri bagaimana aku di ciptakan dan itu pula yang membuatku malu. Betapa aku diciptakan sebaik ini, namun malah masih mengotori kesempurnaan yg sudah diberikanNya.
Setiap kali kau melihatku dgn gamis n jilbab yg terulur. Itu bukan karena aku alim. Itu krn aku merasa nyaman dengan itu. Atau krn aku merasa memang seharusnya begitu. Atau juga kadang aku merasa malu. Ya malu.
Kala aku banyak menasehati. Itu bukan krn aku benar dan tak pernah melakukannya. Percayalah. Aku hanyalah seorang pendosa. Sprti manusia lainnya. entah bagaimana jika Allah tak menutupi aib-aibku. Kala aku menasehati itu karena mungkin aku sudah merasakan n melakukannya sehingga aku tak mau juga terjadi atau dilakukan oleh org2 dekatku. Itu saja.
Maafkan aku dgn ketidak sempurnaanku, tp inshaAllah semoga perbaikanku berjalan terus..
Maafkan lisanku yg masih sering melukai banyak hati, n telingaku yg tak mendengar banyak nasehat,
Jika ada yg salah padaku, tolong, ingatkan aku, ingatkan aku pelan-pelan...
Syukron
Suatu ketika kau akan melihatku mengulurkan hijabku, dan suatu kali pula kamu melihat bajuku yang tdk longgar. Tolong jgn salahkan jilbabku, jgn salahkan bajuku yg tdk sesuai, jgn salahkan agamaku, jgn salahkan status muslimahku itu adalah murni salah diriku. Bukan apa yg menempel padaku.
Setiap kali aku memakai baju yg tak sesuai,seringkali itu karena aku merasa percaya kepada diriku n tak menyerahkan diri sepenuhnya kepadaNya. Atau krn akal fikirku yg labil n kelabu
Suatu kali kau akan mendengar byk nasehat terurai dr mulutku. Dengan yakin aku mengatakannya. Tp kali lain, kau melihatku juga melanggarnya. Tolong jgn salahkan nasehat yg pernah terucap. Jgn bandingkan dgn sikapku yang tak sesuai.
Aku manusia biasa. Sangat biasa. Tdk istimewa. Tp sangat ku syukuri bagaimana aku di ciptakan dan itu pula yang membuatku malu. Betapa aku diciptakan sebaik ini, namun malah masih mengotori kesempurnaan yg sudah diberikanNya.
Setiap kali kau melihatku dgn gamis n jilbab yg terulur. Itu bukan karena aku alim. Itu krn aku merasa nyaman dengan itu. Atau krn aku merasa memang seharusnya begitu. Atau juga kadang aku merasa malu. Ya malu.
Kala aku banyak menasehati. Itu bukan krn aku benar dan tak pernah melakukannya. Percayalah. Aku hanyalah seorang pendosa. Sprti manusia lainnya. entah bagaimana jika Allah tak menutupi aib-aibku. Kala aku menasehati itu karena mungkin aku sudah merasakan n melakukannya sehingga aku tak mau juga terjadi atau dilakukan oleh org2 dekatku. Itu saja.
Maafkan aku dgn ketidak sempurnaanku, tp inshaAllah semoga perbaikanku berjalan terus..
Maafkan lisanku yg masih sering melukai banyak hati, n telingaku yg tak mendengar banyak nasehat,
Jika ada yg salah padaku, tolong, ingatkan aku, ingatkan aku pelan-pelan...
Syukron
Langganan:
Postingan (Atom)