Jumat, 11 April 2014

I falling in love

Aku Jatuh Cinta

Kita berbagi curahan hati , referinsi dari  bukunya Burhan Sadiq
Ini saya buat khususnya untuk diri saya, yang mana pesan itu untuk menegarkan diri sendiri, dan ini saya buat pula untuk teman saya yang jauh disana. Dan Umumnya semoga teman-teman yang membaca mendapatkan pandangan yang jauh lebih baik .

Pernah terfikirkah, Mengapa ada hak penolakan cinta yang di berikan Allah kepada kita?
Terkadang disaat kita berpisah terselip ungkapan “Saya tak mungkin bahagia tanpanya’’
ketahuilah ini adalah perangkap,ia akan memenjarakan dalam kecewa dan akan menghambat untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang lain.  
Pernah saya membaca buku yang mengatakan apa yang kamu kerjakan erat kaitannya dengan apa yang kamu fikirkan
Be Positive thinking, suatu hari kelak ketika anda menikah dengan orang lain bukan dengan si-dia yang di idamkan-niscaya, rasa takjub dengan kebahagiaan yang dirasakan, manakala cinta tak terbalas saat ini. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup bersamanya.  Apa yang kita pandang baik secara kasat mata belum tentu berbuah di kemudian hari. Allah maha pengatur. maka  Bersiaplah untuk cinta dan bahagia.

Cinta pula membutuhkan waktu
Ingatkah ukhti dan akhwat semasa sekolah sering kali seorang akhwat menyatakan perasaaanya  ” saya cinta kamu, kamu mau tidak jadi pacar saya,  saya tunggu jawabannya besok”, ketahuilah itu adalah ikhwan yang langsung abaikan, atau kini “Maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban 1*24 jam” Masyaallah cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya, ia berproses.

Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri harus, tapi Overself confidence adalah kesalahan. Cinta dan berjodohan tidak menganal status dan identifikasi fisik, bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti, juga bukan karena akhi seorang pegiat da’wah lalau setiap akhwat mendabakannya.
Landasan rasa percaya diri dengan sikap tawakal kepada Allah, berserah diri kepada-Nya, akan keputusan yang di berikan, Jauhi sikap takabur dan sombong, karena itu hanya membuat diri rendah dihadapan Allah dan orang lain. Maksudnya jangan ke-ge-er-an dengan segala title dan atribut yang melekat pada diri.


Ukhti, Akhwan pertanyaan yang  tidak dapat saya jawab adalah bagaimana kreteria pasangan kamu? Padalah katanya banyak ukhti dan akhwan mempunyai kreteria pasangannya “Suami yang saya idamkan adalah yang bertanggung jawab pada keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian, penyayang humoris, mapan dan juga tampan. My Mama  berpesan bila nyari pasangan ade harus yang perhatian, yang sayang dengan ade dapat menerima ade, dan ade jangan menjadi istri yang durhaka  atau pesan papa de, cari calon suami yang bisa membimbing ade agama dan menyayangi ade sebab papa tidak bisa mengajarkan ade agama, yang dapat mendoakan papa dan mama ketika kami sudah tidak ada papa juga tidak mau ade jauh-jauh lagi sebab sejak Smp sudah merantau sendiri, sedih :(.

Next,,
Doa kita kepada Allah “ Berikanlah kepadaku pasangan yang sempurna” tetapi” Ya Allah karuniakan kepadaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku
Ideal ,Bagus, tapi realistis adalah sempurna. 
Ya Allah maaf, Saya terlalu hina untuk memohon, tapi ya Allah Saya mohonn tiada henti, kabulkan doa kedua orang tua saya, apapun itu. Dan Ukhti, Akhwan orang  tua kita selalu mendoakan anaknya, agar bahagia,  apalagi untuk pasangan hidupnya..
jadi jangan kalian rusak doa mereka dengan perbuatan yang akan melukai hati mereka.

Beri cinta kesempatan (Lagi)

….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir “(Ysf{12}:87)

Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bkan berarti alasan untuk menyurutkan langkah berumah tangga, Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bias meraih kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insya Allah dia akan dating esok atau lusa, atau kapanpun Dia kehendaki, it adalah bagian dari kekuasaan-Nya.

Cinta berproses. Ia membutuhkan waktu .Ia bias dating tak terduga atau mungkin tidak seperti apa yang diharapkan. Ada orang yang dengan cepat berumah tangga tetapi ada pula yang merasa segalanya berjalan lambat. Namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kehagiaan dalam pernikahan. Beri kesempatan diri untuk kembali merasakan kehangatan cinta. Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan ridha-Nya., yang paling pokok yang kelak menjadi pasangan kita adalah mereka yang diridhai agamanya.

“Jika melamar kepada kalian seorang yang kalian ridha agamanya, dan akhlaknya nikahilah dia bila kalian tidak melalukannya maka akan da fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata {HR.At-Tirmidzi}


“Wanita itu dinikhai karena empat hal; Hatinya, keturunananya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah wanita yang beragama. Niscaya engka akan beruntung,”[Hr.Bukhari]

2 komentar: