Aku Jatuh Cinta
Kita berbagi curahan hati , referinsi dari bukunya Burhan Sadiq
Ini saya buat khususnya untuk diri saya, yang mana pesan itu
untuk menegarkan diri sendiri, dan ini saya buat pula untuk teman saya yang
jauh disana. Dan Umumnya semoga teman-teman yang membaca mendapatkan pandangan
yang jauh lebih baik .
Pernah terfikirkah, Mengapa ada hak penolakan cinta yang di
berikan Allah kepada kita?
Terkadang disaat kita berpisah terselip ungkapan “Saya tak
mungkin bahagia tanpanya’’
ketahuilah ini adalah perangkap,ia akan memenjarakan dalam
kecewa dan akan menghambat untuk mendapatkan kesempatan berbahagia dengan orang
lain.
Pernah saya membaca buku yang mengatakan apa yang kamu
kerjakan erat kaitannya dengan apa yang kamu fikirkan
Be Positive thinking, suatu
hari kelak ketika anda menikah dengan orang lain bukan dengan si-dia yang di
idamkan-niscaya, rasa takjub dengan kebahagiaan yang dirasakan, manakala cinta
tak terbalas saat ini. Belum tentu kita memperoleh kebahagiaan bila hidup
bersamanya. Apa yang kita pandang baik
secara kasat mata belum tentu berbuah di kemudian hari. Allah maha pengatur. maka Bersiaplah untuk cinta dan bahagia.
Cinta pula membutuhkan waktu
Ingatkah ukhti dan akhwat semasa sekolah sering kali seorang
akhwat menyatakan perasaaanya ” saya cinta
kamu, kamu mau tidak jadi pacar saya, saya tunggu jawabannya besok”, ketahuilah itu
adalah ikhwan yang langsung abaikan, atau kini “Maukah ukhti menjadi istri
saya? Saya tunggu jawaban 1*24 jam” Masyaallah cinta bukanlah martabak telor
yang bisa di tunggu waktu matangnya, ia berproses.
Kekuatan Ruhiyah
Percaya diri harus, tapi Overself confidence adalah
kesalahan. Cinta dan berjodohan tidak menganal status dan identifikasi fisik,
bukan karena ukhti cantik maka para ikhwan menyukai ukhti, juga bukan karena
akhi seorang pegiat da’wah lalau setiap akhwat mendabakannya.
Landasan rasa percaya diri dengan sikap tawakal kepada
Allah, berserah diri kepada-Nya, akan keputusan yang di berikan, Jauhi sikap
takabur dan sombong, karena itu hanya membuat diri rendah dihadapan Allah dan
orang lain. Maksudnya jangan ke-ge-er-an dengan segala title dan atribut yang
melekat pada diri.
Ukhti, Akhwan pertanyaan yang tidak dapat saya jawab adalah bagaimana
kreteria pasangan kamu? Padalah katanya banyak ukhti dan akhwan mempunyai kreteria
pasangannya “Suami yang saya idamkan adalah yang bertanggung jawab pada
keluarga, giat berdakwah dan rajin beribadah, cerdas serta pengertian,
penyayang humoris, mapan dan juga tampan. My Mama berpesan bila nyari
pasangan ade harus yang perhatian, yang sayang dengan ade dapat menerima ade,
dan ade jangan menjadi istri yang durhaka atau pesan papa de, cari calon suami yang bisa
membimbing ade agama dan menyayangi ade sebab papa tidak bisa mengajarkan ade
agama, yang dapat mendoakan papa dan mama ketika kami sudah tidak ada papa juga
tidak mau ade jauh-jauh lagi sebab sejak Smp sudah merantau sendiri, sedih :(.
Next,,
Doa kita kepada Allah “ Berikanlah kepadaku pasangan yang sempurna” tetapi” Ya Allah karuniakan kepadaku pasangan yang baik bagi agamaku dan duniaku.
Ideal
,Bagus, tapi realistis adalah sempurna.
Ya
Allah maaf, Saya terlalu hina untuk memohon, tapi ya Allah Saya mohonn tiada
henti, kabulkan doa kedua orang tua saya, apapun itu. Dan Ukhti, Akhwan orang tua kita selalu mendoakan anaknya, agar
bahagia, apalagi untuk pasangan hidupnya..
jadi jangan kalian rusak doa mereka dengan perbuatan yang akan melukai hati mereka.
jadi jangan kalian rusak doa mereka dengan perbuatan yang akan melukai hati mereka.
Beri cinta kesempatan (Lagi)
….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah,
Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang
kafir “(Ysf{12}:87)
Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati
wajar adanya. Tapi bkan berarti alasan untuk menyurutkan langkah berumah
tangga, Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita.
Kegagalan cinta bukan berarti kita tidak berhak bahagia atau tidak bias meraih
kebahagiaan. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang
kita cintai, insya Allah dia akan dating esok atau lusa, atau kapanpun Dia
kehendaki, it adalah bagian dari kekuasaan-Nya.
Cinta berproses. Ia membutuhkan waktu .Ia bias dating tak
terduga atau mungkin tidak seperti apa yang diharapkan. Ada orang yang dengan
cepat berumah tangga tetapi ada pula yang merasa segalanya berjalan lambat.
Namun tidak pernah ada kata terlambat untuk merasakan kehagiaan dalam
pernikahan. Beri kesempatan diri untuk kembali merasakan kehangatan cinta.
Tidak pernah ada kata menyerah untuk meraih kebahagiaan dalam naungan
ridha-Nya., yang paling pokok yang kelak menjadi pasangan kita adalah mereka
yang diridhai agamanya.
“Jika melamar kepada kalian seorang yang kalian ridha
agamanya, dan akhlaknya nikahilah dia bila kalian tidak melalukannya maka akan
da fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata {HR.At-Tirmidzi}
“Wanita itu dinikhai karena empat hal; Hatinya,
keturunananya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah wanita yang
beragama. Niscaya engka akan beruntung,”[Hr.Bukhari]
mantappp :)
BalasHapusDiperbaiki lg yah de ... hv fun ngeblog nya ^^
BalasHapus